SULTRAMEMILIH.COM – Dalam rangka stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) menjelang bulan suci ramadhan 1445 H/2024, Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sejak dibuka pada pukul 09.00 Wita, ratusan warga Muna Barat langsung berbondong-bondong menyerbu beras SPHP 5 kilogram.
Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muna Barat (Mubar) menyiapkan 5 ton beras SPHP, 1 ton gula pasir dan 1 ton bawang merah.
“Kita siapkan 5 ton beras, 1 ton bawang merah dan 1 ton gula pasir hasil kerjasama dengan Dinas ketahanan pangan provinsi,” ungkap La Ode Aka, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat. Kamis, (7/3/2024).
Dalam operasi pasar yang digelar di Lapangan Desa Wuna beras SPHP 5 Kilogram dijual dengan harga 54 ribu, bawang merah 35 ribu per kilogram dan gula pasir dijual dengan harga 17.500 per kilogram.
“Kita jual dengan HET paling rendah, stok kita siapkan 10 ton beras namun yang ada baru 5 ton untuk disalurkan,” tambahnya
Selain itu kata La Ode Aka, pihaknya juga akan menyiapkan 20 ton beras yang bersumber dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 untuk menyuplai beras di Muna Barat.
“Kita juga akan menyiapkan 20 ton beras.Daerah menyiapkan anggaran untuk komoditas beras. Kalau seandainya bulog siap dari minggu lalu sudah akan dilakukan. Sudah ada anggaran tapi stok di bulog kurang,” katanya pula.
Untuk menyuplai 20 ton beras tersebut kata La Ode Aka, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 Miliyar.
“Semuanya untuk beras, karena penggunaan cppd harus beras kalau ada selain beras harus distributor yang bantu pemda,” bebernya.
Saat ini lanjut La Ode Aka, dalam menyuplai beras pihaknya telah membentuk 13 Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar diseluruh wilayah Muna Barat.
“Kita juga sudah siapkan 13 RPK, mereka anak kandung bulog. Penjualannya sesuai HET yang ditetapkan,”jelasnya.
Jika dalam proses penjualan beras, RPK menjual diatas HET maka pihaknya akan memutuskan kerjasama dan mencabut izinnya.
“Kalau ada RPK nakal maka langsung kita putuskan. Tidak boleh ada yang main-main dalam penjualan beras,”ungkapnya
Sementara itu, Wa Upo, salah satu warga mengaku bahagia karena ia bisa kembali membeli beras dengan harga murah.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa kembali membeli beras dengan harga murah. Cukup untuk pembukaan puasa,” pungkasnya.
Komentar