SULTRAMEMILIH.COM -Pusat Kajian Konstitusi (Pusakko) Fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra ) menggelar dialog publik yang mengusung tema ‘Merayakan Demokrasi di Kampus SEKSI’.
Dialog yang membahas kampanye di wilayah kampus itu dibuka langsung oleh Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun, dan menghadirkan Ketua KPU Sultra Asril, anggota Bawaslu Kota Kendari, Arham serta Ketua Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unsultra, La Ode Muhram Naadu.
Dalam sambutannya, Rektor Unsultra, Andi Bahrun menekankan kepada anak didiknya harus membiasakan diri berdialog dalam membahas persoalan bangsa. Sebab, kampus adalah dunia ide yang selalu melahirkan solusi.
“Di kampus kita berdialog, agar permasalahan bangsa melahirkan solusi. Kita rayakan demokrasi ini dengan menjunjung tinggi peraturan yang berlaku. KPU memberi pemahaman aturannya, Bawaslu menjelaskan pengawasannya dan di kampus kita memiliki etika akademik yang harus kita jaga,” kata Andi Bahrun.
Di tempat yang sama, Ketua Pusakko FH Unsultra, Ahmad Kasim Lamite mengatakan, bahwa tujuan dari dialog tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kampanye berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 65/PUU/-XXI/2023.
“Mahasiswa harus memahami bahwa berkampanye di kampus memiliki mekanisme. Tidak boleh grasa-grusu, harus tertib, jangan melakukan kampanye terselubung. Kita berdemokrasi dengan berdialog. Di sini visi misi kontestan politik bukan hanya didengar melainkan diuji secara ilmiah,” tegas Kasim.
Dalam dialog tersebut, Sekretaris Pusakko Unsultra, Al Ashar Alfa Samudra menyampaikan, bahwa kegiatan dialog seperti ini menjadi kultur yang akan dibangun oleh mahasiswa hukum Unsultra.
Ia juga mengaku mendapat pencerahan dengan hadirnya narasumber berkompeten di bidangnya.
“Ke depan kita akan adakan lagi kegiatan serupa membahas wacana konstitusional. Tentu ini sesuai dengan program Pusakko. Kami banyak mendapat pencerahan dengan pemateri yang berkompeten,” tutup Ashar.
Diketahui, dialog tersebut dihadiri sebanyak 230 peserta yang berasal dari unsur mahasiswa, baik dari Unsultra, angkatan Grondwet 2023 juga perwakilan organisasi dari perguruan tinggi lain.
Komentar