Komisi V DPR RI Minta Pemerintah Melibatkan Masyarakat Dalam Proyek Pengembangan MICE Golo Mori

Legislatif161 Dilihat

SULTRAMEMILIH.COM – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andi Iwan Darmawan Aras mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proyek pengembangan MICE Golo Mori sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berkelanjutan dan berintegrasi.

“Sehingga dampak dari keseriusan pemerintah mengembangkan kawasan tersebut bisa langsung dirasakan oleh rakyat dari awal pembangunan,” ujarnya politisi yang karib disapa Iwan, dilansir dari laman dpr.go.id.

Di sisi lain, anggota komisi yang membidangi urusan infrastruktur dan transportasi itu mengatakan bahwa kebanyakan event internasional lebih sering di gelar di Jakarta atau Bali sebagai venue utama. Namun belakangan pemerintah membawa kalangan internasional ke daerah-daerah lain yang menyajikan keindahan pariwisata Indonesia.

BACA JUGA:  Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Mendukung Pengolahan Cuttlefish

“Langkah yang baik ini harus dibarengi dengan upaya peningkatan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga masyarakat mancanegara tak mengenal Indonesia hanya Bali dan Jakarta saja,” ungkap Iwan.

“Ada banyak daerah Indonesia yang punya potensi tinggi untuk didatangi masyarakat internasional. Tapi tentunya pesona yang ada itu harus dilengkapi dengan infrastruktur transportasi yang baik, infrastruktur kesehatan yang berstandar internasional, dan infrastruktur penunjang lainnya,” imbuh Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan II itu.

BACA JUGA:  Kadek Rai Sudiani Diberhentikan, Tadjuddin Dongge Resmi Jabat Wakil Ketua 1 DPRD Konawe

Kesuksesan Indonesia menjadi host event internasional, dinilai Iwan, telah membawa nama Indonesia semakin harum di dunia internasional. Mulai dari Presidensi G20, hingga event-event olahraga seperti MotoGP Mandalika.

“Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event dunia membuktikan kalangan internasional percaya dengan infrastruktur yang ada di Indonesia. Kepercayaan ini jangan sampai ternodai dengan kurang maksimalnya pemenuhan kebutuhan mereka saat berada di sini,” tutup Iwan. (pun/rdn)

Komentar